Saturday, December 8, 2012

Foodporn: Dari Mata Turun ke Perut

Food Pornography (f-o-o-d-p-o-r-n.tumblr.com)

Secara sekilas, kata foodporn - atau food pornography - terasa provokatif. Bagi yang belum mengerti apa itu foodporn, imajinasi bisa menjadi liar. Makanan yang dijadikan properties untuk pemotretan pornografi, misalnya.

Padahal, meski sama-sama pornografi, foodporn sama sekali nggak ada hubungannya dengan perempuan atau laki-laki berbaju minim. Persamaan mereka hanyalah di sisi 'provokatif'-nya.



Secara singkat, foodporn ini bisa dijelaskan sebagai gambar-gambar makanan yang membuat kita lapar. Di sini provokasinya di nafsu makan, bukan nafsu lainnya.

Nah, ketidaktahuan inilah yang membawa disensornya website www.foodporn.com, www.foodporn.net, dan mungkin banyak website 'porn' yang lainnya. Kenapa? Karena "Situs tersebut termasuk dalam situs yang tidak boleh diakses melalui jaringan ini karena terindikasi mengandung salah satu unsur Pornografi, Judi, Phising dan Proxy."

Blah.

Anyway, foodporn sendiri memang diciptakan untuk merangsang nafsu makan - atau merayu - melalui visual. Karenanya fotografi dan food styling memiliki peran yang sangat penting dalam penciptaan foodporn.

Dalam foto foodporn, makanan memang dihadirkan 'berlebihan'. Alih-alih besar di porsi, biasanya makanan yang difoto hanya sebagian kecil, bahkan jarang sekali yang sampai menampilkan satu porsi. Yang diperlihatkan dengan berlebihan justru detail-detail dari yang 'enak' itu. Seperti keju yang meleleh-leleh, tenderloin steak yang tampak juicy, atau tekstur chocolate mousse yang super lembut.

Karena itu, nggak heran juga kalau foodporn ini kerap dianggap mendukung menjamurnya 'makanan tidak sehat' yang penuh kalori dan lemak. Yang otomatis, mendukung pula meningkatnya obesitas.

Pada kenyataannya, makanan memang nggak bisa 'hanya' dinikmati melalui visualnya. Ketika melihat gambar makanan yang menggiurkan, muncul kekosongan yang (seperti) harus diisi dengan mencicipinya.

Ini mungkin jawaban dari kenapa aku lebih sering memasak ketika buku resepnya memiliki gambar yang 'merayu' tadi, dibandingkan dengan buku resep yang gambarnya hanya sekedar ilustrasi belaka.

Munculnya foodporn yang didominasi oleh makanan berkalori dan berlemak tinggi, membuat penontonnya ingin mengisi 'kekosongan' antara mata dan rasa itu dengan mengkonsumsi makanan 'tidak sehat' tadi.

Tapi apakah benar foodporn hanya didominasi oleh makanan berkalori dan berlemak tinggi tadi?

Kalau dari pengamatan sekilasku, makanan yang berkalori dan berlemak memang memiliki unsur-unsur 'rayuan' yang lebih dahsyat dibanding makanan sehat. Akibatnya, lebih dapat dengan mudah dikategorikan ke dalam foodporn.

Paling nggak, ini bisa menjadi tantangan bagi para fotografer, dapatkah mereka membuat suatu foodporn dari makanan sehat? :)

Sushi (Photogrhaphy by Linda Lee)

1 comment:

  1. Bet365 Casino & Promos 2021 - JTM Hub
    Full list of Bet365 Casino casinosites.one & Promos · Up to £100 poormansguidetocasinogambling.com in Bet Credits for new customers at bet365. 출장안마 Min deposit £5. Bet https://sol.edu.kg/ Credits available for use upon settlement of bets to jancasino value of

    ReplyDelete

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...