Perkebunan teh di Kemuning, Jawa Tengah |
Teh seperti apa yang kamu suka? Yang nasgitel - panas legi kentel? Atau justru yang berempah dengan tambahan susu?
Varian minuman teh memang luar biasa banyaknya. Dan untuk memulai bicara tentang teh membutuhkan perjalanan sejarah yang sangat panjang. Bisa saja sih aku memotongnya di tengah jalan dan langsung membahas tentang Teh Tarik kesukaanku itu.
Tapi ada yang mengganjal.
Sementara kalau kita berbicara tentang teh dan sejarahnya, wah... bakal membutuhkan berlembar-lembar posting.
Jadi, aku memutuskan untuk sedikit memberi pembuka pada minuman teh ini, yang nantinya bisa dilanjutkan ke banyak arah. Random.
Teh sendiri, menurut www.inpursuitoftea.com, berasal dari Cina. Ditemukan pertama kali oleh kaisar Shen Nung, yang dikenal sebagai Divine Healer, pada tahun 2737 SM. Penemuannya ini tak disengaja, ketika dedaunan Camelia sinesis masuk ke dalam air yang sedang dipanaskan dan justru menjadi sebuah 'minuman obat'.
Dari situ lah muncul teh yang pada masa itu masih berfungsi sebagai obat, bukan sekedar minuman biasa.
Pada tahun 400-600 M, teh sudah mulai ditanam. Penyajiannya dalam bentuk teh yang dipadatkan dan dipanggang, yang kemudian diambil potongan kecil dan diberi air panas.
Teh kemudian menyebar melalui perdagangan dan muncul berbagai variasi teh, lengkap dengan kebudayaannya. Ini juga bisa menjadi satu tulisan tersendiri.
Kapan teh mulai dicampur dengan gula? Siapa yang berinisiatif membuat ramuan teh dan susu? Bagaimana upacara teh di Jepang dan Korea muncul? Dan sebagainya, sebagainya...
Nah, bahkan untuk kelas 'sekilas info', mencari tahu tentang akar dan perkembangan teh ini membutuhkan waktu dan energi yang tidak sedikit. Jadi, aku memilih untuk tidak tergesa-gesa. :)
No comments:
Post a Comment